Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB

Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB
link : Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB

Baca juga


Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Maluku Tenggara Barat, E.I. Werembinan mengatakan, kendati pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka kemahalan harga barang di sejumlah wilayah terpencil dan tertinggal melalui program tol laut, belum semua kelompok usaha dan masyarakat di daerah ini memandang program tersebut sebagai peluang.
Saumlaki, Malukupost.com : Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kabupaten Maluku Tenggara Barat, E.I. Werembinan mengatakan, kendati pemerintah telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan angka kemahalan harga barang di sejumlah wilayah terpencil dan tertinggal melalui program tol laut, belum semua kelompok usaha dan masyarakat di daerah ini memandang program tersebut sebagai peluang.

"Padahal, jika program ini digunakan sebaik mungkin, maka laju pertumbuhan perekonomian di kalangan masyarakat kecil dan menengah akan terus bertambah baik," kata Werembinan di Saumlaki, ibu kota Maluku Tenggara Barat (MTB), Selasa (30/8).

Ia menjelaskan, tol laut menciptakan konektivitas antarwilayah sehingga jalur distribusi barang pokok dan penting (Bapoktim) dapat tersedia. Ini harus dipandang sebagai peluang oleh pelaku usaha kecil dan menengah, karena selain menekan kemahalan harga barang, juga dapat digunakan untuk distribusi barang dagangan mereka ke luar daerah.

"Salah satu penyebab adalah masyarakat dan para pelaku usaha belum memahami dengan pasti program tol laut. Memang publikasinya sudah banyak, tetapi yang saya lihat hanya dipahami oleh kelas menengah ke atas, sementara masyarakat kecil belum tau peluang-peluang yang ada dari program ini," katanya.

Werembinan menyatakan pihaknya akan terus mensosialisasikan program ini kepada sejumlah kelompok UKM.

Dia memastikan sosialisasi secara terus-menerus akan menggerakkan masyarakat dan pelaku UKM untuk menyiapkan sejumlah komoditi unggulan daerah Tanimbar seperti jenis-jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi, selain ubi dan kombili yang baru dipasarkan di sejumlah wilayah Timur Indonesia termasuk beberapa daerah di Maluku, juga Papua dan Papua Barat.

"Dalam pertemuan pembinaan, saya sudah sampaikan agar program tol laut ini digunakan untuk mendistribusikan barang produksi masyarakat di MTB ke luar daerah. Beberapa komoditi unggulan yang perlu didistribusikan keluar antara lain beras merah, kacang tanah, kacang hijau, kopra dan sebagainya," katanya.

Ia mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi pelaku UKM dalam memanfaatkan tol laut, di antaranya belum memiliki jaringan pengusaha di luar daerah MTB.

"Selain itu, para pelaku UKM di daerah ini juga diterpa dengan persoalan lain seperti modal kecil serta keterampilan dan jiwa kewirausahaan yang masih rendah," katanya.

Sehubungan dengan itu, Dinas Koperasi, UMKM Maluku MTB akan melakukan pembinaan serta penguatan kapasitas UKM di setiap desa dan kecamatan.

"Mungkin ke depan kita perlu membangun juga salah satu forum komunikasi yang bisa membuka peluang kerja sama, terutama di Surabaya atau pelabuhan tujuan akhir dari program tol laut," katanya.

Upaya itu, lanjutnya, untuk mempermudah masyarakat dan pelaku UKM yang hendak mendistribusikan barang dagangannya, karena selama ini para petani yang mendistribusikan barang keluar daerah bukan dalam bentuk gelondongan ke pengusaha tertentu, melainkan dijual secara enceran di sejumlah tempat.

Pemerintah pusat melalui PT. Pelni mengerahkan KM. Nusantara Pelangi 101 untuk melayani trayek T-2 dengan rute Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo dan Merauke, berjarak tempuh 3.874 mil (pergi-pulang), membawa sejumlah Bapoktim yang dibutuhkan daerah-daerah singgah.

Sejauh ini kapal itu sudah melakukan pelayaran sebanyak empat trip, tetapi harga barang di Saumlaki, belum stabil.


Demikianlah Artikel Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB

Sekianlah artikel Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/08/tol-laut-belum-dimanfaatkan-maksimal-di.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tol Laut Belum Dimanfaatkan Maksimal Di MTB"

Posting Komentar