Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara

Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara
link : Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara

Baca juga


Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara

Ambon, Malukupost.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman perdana padi pada lahan cetak sawah baru seluas 600 hektar di Desa Samal, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Pulau Seram kabupaten Maluku Tengah, Rabu (14/9). Penanaman perdana padi di lahan cetak sawah abru tersebut dilakukan Mentan bersama Gubernur Maluku, Said Assagaff Pandam XVI/Pattimura, Mayjend TNI Doni Munardo dan Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleuri, disaksikan langsung ratusan petani di daerah transmigrasi tersebut. Selain itu, Mentan juga melakukan panen padi pada hamparan sawah seluas 5.000 hektar di lokasi berbeda yakni di Desa Loping Mulyo, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Pulau Seram, Maluku Tengah, yang juga merupakan lokasi transmigrasi di provinsi Maluku. Mentan mengatakan, kementerian yang dipimpinnya melalui Program Upaya Khusus (Upsus) untuk mendorong peningkatan produksi pada di berbagai daerah guna mendukung tercapainya target swasembada pangan secara nasional. "Penanaman padi di lahan cetak sawah baru maupun panen di Pulau Seram ini juga bagian dari upaya tercapainya swasembada pangan, terutama mandiri beras di provinsi Maluku, sehingga tidak bergantung dari daerah lain," katanya. Mentan, menegaskan, dirinya telah berbicara dengan Gubernur Said dan Pangdam Donny untuk mengusahakan pengembangan lahan sawah baru di Maluku pada tahun 2017 bisa mencapai 10.000 hektar, sehingga tidak perlu mendatangkan kebutuhan pokok tersebut dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. "Kementan akan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan 250 hektar bawang merah dan 10.000 hektar sawah baru di Maluku tahun 2017, sehingga kebutuhan masyarakat di daerah ini dapat terpenuhi dari hasil produksi sendiri, tidak perlu didatangkan dari daerah lain, sekaligus harga jualnya di pasaran menjadi lebih murah," katanya. Mentan menegaskan, berdasarkan hasil sidak di Pasar Mardika, Kota Ambon, ternyata harga beras di ibu kota provinsi Maluku tersebut sangat tinggi yakni Rp45.000 per kg, atau mencapai tiga kali lipat dari harga di Enrekang, Sulawesi Selatan yang merupakan dalah satu daerah sentra beras yang hanya dijual Rp15.000 per kg. Tingginya harga beras di Maluku, menurut Mentan Amran, disebabkan tingginya biaya angkut dari sentra produksi yang harus dibayar konsumen. "Karena itu saya inginkan tahun depan Maluku menjadi daerah mandiri beras, sehingga harga jual di pasaran menjadi murah antara Rp7.000 hingga Rp8.000 per kg dan konsumen tidak perlu lagi membayar harga angkutnya," katanya. Mentan juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras Pemprov Maluku melalui Dinas Pertanian di mana hingga tahun 2016 telah mampu mencetak 3.125 ribu hektar sawah di tiga daerah yakni Pulau Buru, Seram Utara dan Seram Bagian Barat (SBB). Selain pencetakan sawah baru, mentan juga berjanji memberikan bantuan sarana produksi berupa 30 unit traktor besar empat roda serta 50 unit pompa air untuk pencetakan sawah baru. Sedangkan di Maluku Tengah, pihaknya akan memberikan bantuan berupa 10 unit pompa air besar 10 untuk mengairi sawah cetak baru seluas 6.500 hektar serta lima unit traktor roda empat. "Tetapi ingat traktor bantuan ini tidak boleh dibiarkan nganggur, tetapi harus digunakan optimal untuk membajak lahan sawah petani," tandasnya. (MP-3)
Ambon, Malukupost.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan penanaman perdana padi pada lahan cetak sawah baru seluas 600 hektar di Desa Samal, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi, Pulau Seram kabupaten Maluku Tengah, Rabu (14/9).

Penanaman perdana padi di lahan cetak sawah abru tersebut dilakukan Mentan bersama Gubernur Maluku, Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura, Mayjend TNI Doni Munardo dan Wakil Bupati Maluku Tengah, Marlatu Leleuri, disaksikan langsung ratusan petani di daerah transmigrasi tersebut.

Selain itu, Mentan juga melakukan panen padi pada hamparan sawah seluas 5.000 hektar di lokasi berbeda yakni di Desa Loping Mulyo, Kecamatan Seram Utara Timur Seti, Pulau Seram, Maluku Tengah, yang juga merupakan lokasi transmigrasi di provinsi Maluku.

Mentan mengatakan, kementerian yang dipimpinnya melalui Program Upaya Khusus (Upsus) untuk mendorong peningkatan produksi pada di berbagai daerah guna mendukung tercapainya target swasembada pangan secara nasional.

"Penanaman padi di lahan cetak sawah baru maupun panen di Pulau Seram ini juga bagian dari upaya tercapainya swasembada pangan, terutama mandiri beras di provinsi Maluku, sehingga tidak bergantung dari daerah lain," katanya.

Mentan, menegaskan, dirinya telah berbicara dengan Gubernur Said dan Pangdam Donny untuk mengusahakan pengembangan lahan sawah baru di Maluku pada tahun 2017 bisa mencapai 10.000 hektar, sehingga tidak perlu mendatangkan kebutuhan pokok tersebut dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

"Kementan akan mengalokasikan anggaran untuk pengembangan 250 hektar bawang merah dan 10.000 hektar sawah baru di Maluku tahun 2017, sehingga kebutuhan masyarakat di daerah ini dapat terpenuhi dari hasil produksi sendiri, tidak perlu didatangkan dari daerah lain, sekaligus harga jualnya di pasaran menjadi lebih murah," katanya.

Mentan menegaskan, berdasarkan hasil sidak di Pasar Mardika, Kota Ambon, ternyata harga beras di ibu kota provinsi Maluku tersebut sangat tinggi yakni Rp45.000 per kg, atau mencapai tiga kali lipat dari harga di Enrekang, Sulawesi Selatan yang merupakan dalah satu daerah sentra beras yang hanya dijual Rp15.000 per kg.

Tingginya harga beras di Maluku, menurut Mentan Amran, disebabkan tingginya biaya angkut dari sentra produksi yang harus dibayar konsumen.

"Karena itu saya inginkan tahun depan Maluku menjadi daerah mandiri beras, sehingga harga jual di pasaran menjadi murah antara Rp7.000 hingga Rp8.000 per kg dan konsumen tidak perlu lagi membayar harga angkutnya," katanya.

Mentan juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras Pemprov Maluku melalui Dinas Pertanian di mana hingga tahun 2016 telah mampu mencetak 3.125 ribu hektar sawah di tiga daerah yakni Pulau Buru, Seram Utara dan Seram Bagian Barat (SBB).

Selain pencetakan sawah baru, mentan juga berjanji memberikan bantuan sarana produksi berupa 30 unit traktor besar empat roda serta 50 unit pompa air untuk pencetakan sawah baru.

Sedangkan di Maluku Tengah, pihaknya akan memberikan bantuan berupa 10 unit pompa air besar 10 untuk mengairi sawah cetak baru seluas 6.500 hektar serta lima unit traktor roda empat.

"Tetapi ingat traktor bantuan ini tidak boleh dibiarkan nganggur, tetapi harus digunakan optimal untuk membajak lahan sawah petani," tandasnya. (MP-3)


Demikianlah Artikel Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara

Sekianlah artikel Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/09/mentan-tanam-padi-di-sawah-baru-seram.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Mentan Tanam Padi Di Sawah Baru Seram Utara"

Posting Komentar