Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru

Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru
link : Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru

Baca juga


Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru

Ambon, Malukupost.com - Wakapolres Pulau Buru, Kompol Agung Tribawanto mengatakan, polisi bersama aparat Brimob telah mendatangi lokasi keributan di Waebsalit, Kabupaten Buru yang mengakibatkan delapan rumah rusak untuk melakukan pengamanan dan mediasi atas permintaan pihak keluarga. "Baik keluarga korban maupun para pelaku telah membuat laporan yang intinya meminta dilakukan mediasi oleh polisi atas keributan yang terjadi akibat masalah pesta," kata Agung Tribawanto yang dihubungi dari Ambon, Minggu (4/9). Keributan yang terjadi di Waebsalit dilakukan sekelompok anak-anak usia remaja yang mengakibatkan delapan rumah milik warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga diserang sekelompok remaja pada Minggu, (4/9) sekitar pukul 09.00 WIT. Aksi ini menyebabkan Ali Wael dan Gebat Wael mengalami luka-luka, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Menurut Agung, situasi keamanan di wilayah itu sudah kondusif dan aparat Brimob serta Polisi masih tetap melakukan pengamanan sekaligus memediasi keluarga pelaku maupun korban untuk menyelesaikan persoalan yang memang sudah terjadi. Sementara Imam Adat Saebpuji Waehidi, Anggos Wael mengatakan, penduduk asli Pulau Buru masih sangat kental dengan kehidupan adat-istiadat warisan leluhur mereka secara turun-temurun sehingga kalau ada kesalahan fatal yang dibuat maka mereka akan terkena kualat atau dalam bahasa Buru disebut Baur. "Keributan dalam pesta pada Sabtu, (3/9) itu hanya sebagai alasan dan sebenarnya sudah diselesaikan malam itu juga, tetapi keesokan harinya ada sekelompok remaja dari marga Waelua serta Waetimun yang kesurupan dan membuat keributan dengan warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga," kata Anggos yang juga selaku juru pusaka Waehidi. Peristiwa pelanggaran adat seperti ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1969 lalu yang menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia sampai diselesaikan melalui ritual adat baru kejadian mengenaskan ini terhenti dengan sendirinya. (MP-2)
Ambon, Malukupost.com - Wakapolres Pulau Buru, Kompol Agung Tribawanto mengatakan, polisi bersama aparat Brimob telah mendatangi lokasi keributan di Waebsalit, Kabupaten Buru yang mengakibatkan delapan rumah rusak untuk melakukan pengamanan dan mediasi atas permintaan pihak keluarga.

"Baik keluarga korban maupun para pelaku telah membuat laporan yang intinya meminta dilakukan mediasi oleh polisi atas keributan yang terjadi akibat masalah pesta," kata Agung Tribawanto yang dihubungi dari Ambon, Minggu (4/9).

Keributan yang terjadi di Waebsalit dilakukan sekelompok anak-anak usia remaja yang mengakibatkan delapan rumah milik warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga diserang sekelompok remaja pada Minggu, (4/9) sekitar pukul 09.00 WIT.

Aksi ini menyebabkan Ali Wael dan Gebat Wael mengalami luka-luka, selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut Agung, situasi keamanan di wilayah itu sudah kondusif dan aparat Brimob serta Polisi masih tetap melakukan pengamanan sekaligus memediasi keluarga pelaku maupun korban untuk menyelesaikan persoalan yang memang sudah terjadi.

Sementara Imam Adat Saebpuji Waehidi, Anggos Wael mengatakan, penduduk asli Pulau Buru masih sangat kental dengan kehidupan adat-istiadat warisan leluhur mereka secara turun-temurun sehingga kalau ada kesalahan fatal yang dibuat maka mereka akan terkena kualat atau dalam bahasa Buru disebut Baur.

"Keributan dalam pesta pada Sabtu, (3/9) itu hanya sebagai alasan dan sebenarnya sudah diselesaikan malam itu juga, tetapi keesokan harinya ada sekelompok remaja dari marga Waelua serta Waetimun yang kesurupan dan membuat keributan dengan warga adat Noro Pito dimana Ali Wael atau Kakcodin sekeluarga," kata Anggos yang juga selaku juru pusaka Waehidi.

Peristiwa pelanggaran adat seperti ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1969 lalu yang menyebabkan sejumlah warga meninggal dunia sampai diselesaikan melalui ritual adat baru kejadian mengenaskan ini terhenti dengan sendirinya. (MP-2)


Demikianlah Artikel Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru

Sekianlah artikel Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/09/polisi-mediasi-pertikaian-warga.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Polisi Mediasi Pertikaian Warga Waebsalit - Buru"

Posting Komentar