Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif

Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif
link : Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif

Baca juga


Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif

Ambon, Malukupost.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan evaluasi pelaksanaan program kota inklusif, dua tahun setelah deklarasi dan penandatanganan MoU dengan UNESCO pada September 2014. "Setelah ditetapkan sebagai salah satu kota yang melaksanakan kota inklusif ditindaklanjuti dengan evaluasi seluruh program yang telah dilakukan dan berbagi dengan kota lain yang telah menerapkan," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanes Papilaya, Kamis (6/10). Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung program kota inklusif yakni menerapkan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus, serta penyiapan sarana dan prasarana penunjang. Pendidikan inklusif bukan hanya untuk penyandang disabilitas tetapi juga siswa berbakat istimewa, khusus, serta anak yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata. "Pemerintah memiliki kewajiban menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur. Karena itu kami berupaya menyiapkan 20 persen fasilitas untuk kaum disabilitas dan berbakat khusus," katanya. Menurut dia, sarana dan prasarana kota inklusif mulai diterapkan di Ambon dengan dukungan dari pemerintah pusat, dan telah dilaksanakan sejak tahun 2014. Pihaknya juga telah melakukan pelatihan bagi guru pendamping khusus (GPK) di sekolah formal untuk melayani siswa disabilitas. Guru umum, lanjutnya, tidak mungkin bisa melayani siswa disabilitas. Karena itu akan diadakan pelatihan dan penyiapan buku, dan insentif bagi guru. "Upaya ini telah berjalan sejak tahun 2013, penerapannya dimulai di SMAN 5 dan SMAN 3 , serta SMPN 19. Semua ini dimulai dengan dana rangsangan dan kami berharap seluruh sekolah memiliki motivasi untuk menjalankan kota inklusif," kata Frans. Diakuinya, di sekolah formal untuk seluruh tingkatan mulai diterapkan pendidikan inklusif agar penyandang disabilitas dapat menikmati pendidikan yang sama dengan siswa normal. "Kami memberikan kesempatan kepada anak-anak penyandang cacat yakni keterbatasan fisik dan mental untuk menikmati pendidikan di sekolah umum bersama anak normal lainnya," katanya. Frans menambahkan, pihaknya saat ini sedang membangun gedung Pusat Autis (Autis Center) di kawasan Passo, dalam rangka penerapan kota inklusif. "Proses pembangunan infrastruktur penunjang akan kita sesuaikan dengan kondisi anggaran, jadi kita secara bertahap akan melakukan penataan infrastruktur terkait kota inklusif," tandasnya. (MP-2)
Ambon, Malukupost.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melakukan evaluasi pelaksanaan program kota inklusif, dua tahun setelah deklarasi dan penandatanganan MoU dengan UNESCO pada September 2014.

"Setelah ditetapkan sebagai salah satu kota yang melaksanakan kota inklusif ditindaklanjuti dengan evaluasi seluruh program yang telah dilakukan dan berbagi dengan kota lain yang telah menerapkan," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Frans Johanes Papilaya, Kamis (6/10).

Ia mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan untuk mendukung program kota inklusif yakni menerapkan pendidikan inklusif bagi anak berkebutuhan khusus, serta penyiapan sarana dan prasarana penunjang.

Pendidikan inklusif bukan hanya untuk penyandang disabilitas tetapi juga siswa berbakat istimewa, khusus, serta anak yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata.

"Pemerintah memiliki kewajiban menyediakan sarana dan prasarana serta infrastruktur. Karena itu kami berupaya menyiapkan 20 persen fasilitas untuk kaum disabilitas dan berbakat khusus," katanya.

Menurut dia, sarana dan prasarana kota inklusif mulai diterapkan di Ambon dengan dukungan dari pemerintah pusat, dan telah dilaksanakan sejak tahun 2014.

Pihaknya juga telah melakukan pelatihan bagi guru pendamping khusus (GPK) di sekolah formal untuk melayani siswa disabilitas.

Guru umum, lanjutnya, tidak mungkin bisa melayani siswa disabilitas. Karena itu akan diadakan pelatihan dan penyiapan buku, dan insentif bagi guru.

"Upaya ini telah berjalan sejak tahun 2013, penerapannya dimulai di SMAN 5 dan SMAN 3 , serta SMPN 19. Semua ini dimulai dengan dana rangsangan dan kami berharap seluruh sekolah memiliki motivasi untuk menjalankan kota inklusif," kata Frans.

Diakuinya, di sekolah formal untuk seluruh tingkatan mulai diterapkan pendidikan inklusif agar penyandang disabilitas dapat menikmati pendidikan yang sama dengan siswa normal.

"Kami memberikan kesempatan kepada anak-anak penyandang cacat yakni keterbatasan fisik dan mental untuk menikmati pendidikan di sekolah umum bersama anak normal lainnya," katanya.

Frans menambahkan, pihaknya saat ini sedang membangun gedung Pusat Autis (Autis Center) di kawasan Passo, dalam rangka penerapan kota inklusif.

"Proses pembangunan infrastruktur penunjang akan kita sesuaikan dengan kondisi anggaran, jadi kita secara bertahap akan melakukan penataan infrastruktur terkait kota inklusif," tandasnya. (MP-2)


Demikianlah Artikel Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif

Sekianlah artikel Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/10/pemkot-ambon-evaluasi-program-kota.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Pemkot Ambon Evaluasi Program Kota Inklusif"

Posting Komentar