Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng

Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng
link : Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng

Baca juga


Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng

Ambon, Malukupost.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku Tengah (Malteng) hanya diikuti petahana tanpa lawan tanding atau kotak kosong merupakan suatu hal yang menciderai pesta demokrasi., demikian dikatakan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan bangsa (PKB), Malaka Yaluhun di Ambon, Sabtu (8/10). Menurut Malaka, PKB tetap konsisten bersama dua partai lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mendukung calon incumbent atau petahana. "Kita PKB tetap konsisten dan tidak mendukung petahana dalam Pilkada Malteng. Peti kosong adalah proses menciderai demokrasi dan ini harus dibuat gebrakan agar pesta demokrasi tidak diciderai," ungkapnya. Malaka katakan, PKB berada diluar ring dengan tujuan untuk tetap menjunjung tinggi dan menghidupkan asas demokrasi di bumi Pamahanunusa. “PKB akan terus melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya agar ada lawan tanding petahana di Pilkada Maluku Tengah 2017 mendatang,” tandasnya. Malaka berharap, penyelenggara pemilu masih memberi ruang agar ada lawan tanding sehingga proses demokrasi di Malteng berjalan dengan baik dalam hal ini ada lawan tanding petahana. "Kita terus bangun komunikasi dengan partai lainnya. Mudah- mudahan ada ruang agar pilkada Malteng tidak ada kotak kosong,- harapnya. Malaka katakan, saat ini masyarakat Malteng selalu berharap agar ada lawan tanding sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pilkada guna memilih bupati dan wakil Malteng 2017-2022. Untuk diketahui, Pilkada Malteng bakal diikuti satu pasangan calon yakni calon petahana Tuasikal Abua-Marlatu Leleuri. Hampir semua partai politik memberikan surat sakti (rekomendasi) kepada pasangan Tuasikal-Leleuri yang dikenal dengan TULUS. Harapan calon Independen Isnain Nukuhaly-Jacob Soakalune untuk maju menantang pasangan TULUS pupus setelah KPU Kabupaten Malteng menyatakan berkas pencalonan pasangan yang dikenal dengan jargon Pamahanu-Nusa ini tidak memenuhi syarat. (MP-17)
Ambon, Malukupost.com - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Maluku Tengah (Malteng) hanya diikuti petahana tanpa lawan tanding atau kotak kosong merupakan suatu hal yang menciderai pesta demokrasi., demikian dikatakan Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan bangsa (PKB), Malaka Yaluhun di Ambon, Sabtu (8/10).

Menurut Malaka, PKB tetap konsisten bersama dua partai lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mendukung calon incumbent atau petahana.

"Kita PKB tetap konsisten dan tidak mendukung petahana dalam Pilkada Malteng. Peti kosong adalah proses menciderai demokrasi dan ini harus dibuat gebrakan agar pesta demokrasi tidak diciderai," ungkapnya.

Malaka katakan, PKB berada diluar ring dengan tujuan untuk tetap menjunjung tinggi dan menghidupkan asas demokrasi di bumi Pamahanunusa.

“PKB akan terus melakukan komunikasi dengan partai politik lainnya agar ada lawan tanding petahana di Pilkada Maluku Tengah 2017 mendatang,” tandasnya.

Malaka berharap, penyelenggara pemilu masih memberi ruang agar ada lawan tanding sehingga proses demokrasi di Malteng berjalan dengan baik dalam hal ini ada lawan tanding petahana.

"Kita terus bangun komunikasi dengan partai lainnya. Mudah- mudahan ada ruang agar pilkada Malteng tidak ada kotak kosong,- harapnya.

Malaka katakan, saat ini masyarakat Malteng selalu berharap agar ada lawan tanding sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pilkada guna memilih bupati dan wakil Malteng 2017-2022.

Untuk diketahui, Pilkada Malteng bakal diikuti satu pasangan calon yakni calon petahana Tuasikal Abua-Marlatu Leleuri. Hampir semua partai politik memberikan surat sakti (rekomendasi) kepada pasangan Tuasikal-Leleuri yang dikenal dengan TULUS.

Harapan calon Independen Isnain Nukuhaly-Jacob Soakalune untuk maju menantang pasangan TULUS pupus setelah KPU Kabupaten Malteng menyatakan berkas pencalonan pasangan yang dikenal dengan jargon Pamahanu-Nusa ini tidak memenuhi syarat. (MP-17)


Demikianlah Artikel Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng

Sekianlah artikel Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/10/petahana-vs-kotak-kosong-cederai.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Petahana VS Kotak Kosong Cederai Demokrasi Di Malteng"

Posting Komentar