Judul : Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru
link : Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru
Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru
BONEPOS, BONE - Kasus pencabulan yang diduga dilakukan oknum perawat RSUD Tenriawaru, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan menyita perhatian publik. Tak terkecuali Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bone.
Kepada Bonepos.com, Koordinator LPPA Bone, Martina Madjid mengaku prihatin atas kasus pencabulan yang diduga dilakukan oknum perawat RSUD Tenriawaru Bone. Apalagi korbannya seorang pasien sakit yang notabene harus mendapat perawatan optimal kala itu.
Martina berujar, kejadian ini dapat meresahkan masyarakat. Sehingga kasus ini perlu penanganan serius dari pihak berwajib. Agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kejadian ini jadi pembelajaran. Pelaku harus ditindak secara tegas, baik secara hukum maupun sanksi dari kedinasan. Sebab kejadian ini dapat menjadi salah satu faktor kekhawatiran masyarakat jika terus saja terulang," tegas perempuan yang karib disapa Tina, Rabu malam 28 Desember 2016.
Lanjut Martina menjelaskan bahwa, meski pihak korban belum sempat mengadu ke LPPA, namun pihaknya sudah menyiapkan pusat layanan terpadu. Berupa pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (P2TP2A) di bawah naungan Pemda Bone.
Pusat layanan terpadu telah mencakup di dalamnya seperti LSM, kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan serta rumah sakit. "Kalau ada kejadian terkait perempuan dan anak, maka kami segera melakukan koordinasi ke pihak yang terkait," papar Tina.
Informasi yang dihimpun Bonepos.com, kejadian cabul dialami pasien RSUD Tenriawaru, NT (17) pada 25 Desember 2016. Sebelum perbuatan cabul terjadi, perempuan berusia 17 tahun tersebut sempat diantar oleh teman-temannya masuk ke ruang UGD akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, rekan NT terlebih dahulu mengurus administrasi. Sehingga meninggalkan NT di ruang rawat bersama oknum perawat, AF. Diduga oknum perawat pelaku pencabulan.
Sesuai laporan, NT saat berada di ruang UGD, merasakan ada yang meraba di bagian sensitifnya (dada) bahkan menaikkan baju yang dipakainya.
Tidak sampai disitu saja, NT juga merasakan ada hisapan pada bagian dada kanannya. Tak ayal membuatnya kaget dan seketika melihat AF yang melakukannya. Oknum perawat tersebut langsung berdalih bila bagian dada NT ada luka.
Kanit PPA Polres Bone, Ipda Alimuddin yang dikonfirmasi Bonepos.com membenarkan, pihaknya sudah menerima laporan resmi NT.
"Benar pak. Korban sudah melapor secara resmi dan saat ini laporannya sudah ada di ruangan saya," ujar Ipda Alimuddin.
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Kepada Bonepos.com, Koordinator LPPA Bone, Martina Madjid mengaku prihatin atas kasus pencabulan yang diduga dilakukan oknum perawat RSUD Tenriawaru Bone. Apalagi korbannya seorang pasien sakit yang notabene harus mendapat perawatan optimal kala itu.
Martina berujar, kejadian ini dapat meresahkan masyarakat. Sehingga kasus ini perlu penanganan serius dari pihak berwajib. Agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
"Kejadian ini jadi pembelajaran. Pelaku harus ditindak secara tegas, baik secara hukum maupun sanksi dari kedinasan. Sebab kejadian ini dapat menjadi salah satu faktor kekhawatiran masyarakat jika terus saja terulang," tegas perempuan yang karib disapa Tina, Rabu malam 28 Desember 2016.
Lanjut Martina menjelaskan bahwa, meski pihak korban belum sempat mengadu ke LPPA, namun pihaknya sudah menyiapkan pusat layanan terpadu. Berupa pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (P2TP2A) di bawah naungan Pemda Bone.
Pusat layanan terpadu telah mencakup di dalamnya seperti LSM, kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan serta rumah sakit. "Kalau ada kejadian terkait perempuan dan anak, maka kami segera melakukan koordinasi ke pihak yang terkait," papar Tina.
Informasi yang dihimpun Bonepos.com, kejadian cabul dialami pasien RSUD Tenriawaru, NT (17) pada 25 Desember 2016. Sebelum perbuatan cabul terjadi, perempuan berusia 17 tahun tersebut sempat diantar oleh teman-temannya masuk ke ruang UGD akibat kecelakaan lalu lintas.
Namun, rekan NT terlebih dahulu mengurus administrasi. Sehingga meninggalkan NT di ruang rawat bersama oknum perawat, AF. Diduga oknum perawat pelaku pencabulan.
Sesuai laporan, NT saat berada di ruang UGD, merasakan ada yang meraba di bagian sensitifnya (dada) bahkan menaikkan baju yang dipakainya.
Tidak sampai disitu saja, NT juga merasakan ada hisapan pada bagian dada kanannya. Tak ayal membuatnya kaget dan seketika melihat AF yang melakukannya. Oknum perawat tersebut langsung berdalih bila bagian dada NT ada luka.
Kanit PPA Polres Bone, Ipda Alimuddin yang dikonfirmasi Bonepos.com membenarkan, pihaknya sudah menerima laporan resmi NT.
"Benar pak. Korban sudah melapor secara resmi dan saat ini laporannya sudah ada di ruangan saya," ujar Ipda Alimuddin.
PEWARTA : SUPARMAN WARIUM
EDITOR : RISWAN
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Demikianlah Artikel Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru
Sekianlah artikel Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2016/12/unit-lppa-kawal-kasus-pencabulan-oknum.html
0 Response to "Unit LPPA Kawal Kasus Pencabulan Oknum Perawat RSUD Tenriawaru"
Posting Komentar