Judul : Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir
link : Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir
Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir
BONEPOS, PANGKEP - Kelompok usaha Cahaya Desa, di Desa Pitue, Kecamatan M'arang, Kabupaten Pangkajene, Kepulauan Pangkep, Sulawesi Selatan, berhasil memberdayakan perempuan pesisir dan potensi lokal di wilayah tersebut.
Cahaya Desa merupakan kelompok yang berbasis usaha rumah tangga yang memproduksi olahan hasil perikanan laut dan pesisir. Kelompok ini memanfaatkan potensi lokal sebagai bahan utama seperti, kepiting, ikan bandeng dan rumput laut.
Nama produknya pun dibuat menggunakan bahasa lokal yang dipadukan dengan Bahasa Inggris, agar terdengar lebih unik dan lucu, seperti Puang Crab, yang berartikan Raja Kepiting.
Produknya ini dikemas secara modern dan telah memiliki izin Pangan Industri dan Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kelompok Cahaya Desa sendiri dibentuk sejak tahun 2012 silam oleh muhammad Nasrul dengan beranggotakan 10 orang. Di tahun yang sama kelompok ini mendapat dukungan dari program Restoring Coastal Livelihood (RCL) Oxfam sehingga anggotanya bertambah menjadi 28 orang.
Puang Crab ini berbahan dasarkan kepiting-kepiting kecil atau orang pangkep menyebutnya kepiting sojo, yang banyak ditemukan disekitar pesisir desa pitue yang sengaja dibuang oleh nelayan karena dianggap tidak mempunyai nilai jual.
"Kepiting sojo ini kami inovasi dengan membuatkan sarinya untuk kemudian diolah menjadi kerupuk. Kami coba pasarkan dan ternyata laris manis. Awalnya pemasaran hanya di warung-warung sekitar rumah sini dan sekolah-sekolah. Sekarang sudah dijual kemana-mana, termasuk di Makassar sampai luar keluar kota.”jelas nasrul.
Selain puang crab Ada juga produk andalan lainnya seperti Arung Bolu, my agara dan kacang bandeng, harganya pun cukup terjangkau berkisar 8000 rupiah sampai dengan 10.000 rupiah perbungkus.
Dalam sebulan omzet usaha kelompok ini bisa mencapai tujuh juta hingga dengan delapanbelas juta rupiah. Produknya pun tidak lagi hanya sebatas produksi dari Kelompok Cahaya Desa, tapi juga dari produk mitra usaha mereka, kelompok-kelompok lain yang ada di Kecamatan Ma’rang.
“Alhamdulillah sekarang sudah mempekerejakan 28 orang dan semuanya merupakan ibu - ibu yang tinggal di daerah pesisir desa pitue, mereka membantu perekonomian suaminya yang notabene merupakan seorang nelayan, awalnya suaminya tidak setuju bahkan ada yang datang memaki maki saya, katanya jangan ajak lagi istri saya ketempat ini kerja seperti ini, namun itu dulu sebelum pemikiran mereka terbuka".
"Tapi setelah mereka melihat hasilnya ternyata cukup bagus dan bisa meningkatkan perekonomian keluarga, akhirnya mereka pun setuju". Tutup nasrul.
Kesuksesan pengelolaan Kelompok Cahaya Desa membangun usaha ini telah mengantarkan Nasrul mendapatkan penghargaan tingkat provinsi dan nasional. Pada tahun 2015 lalu ia terpilih sebagai Juara 2 Wirausaha Muda tingkat Provinsi Sulsel dan Juara 3 untuk tingkat nasional di tahun yang sama.
Pada tahun 2016 ia menjadi finalis Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Sulsel dan salah satu peserta Duta Tani Muda 2016.
Cahaya Desa merupakan kelompok yang berbasis usaha rumah tangga yang memproduksi olahan hasil perikanan laut dan pesisir. Kelompok ini memanfaatkan potensi lokal sebagai bahan utama seperti, kepiting, ikan bandeng dan rumput laut.
Nama produknya pun dibuat menggunakan bahasa lokal yang dipadukan dengan Bahasa Inggris, agar terdengar lebih unik dan lucu, seperti Puang Crab, yang berartikan Raja Kepiting.
Produknya ini dikemas secara modern dan telah memiliki izin Pangan Industri dan Rumah Tangga dari Dinas Kesehatan dan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kelompok Cahaya Desa sendiri dibentuk sejak tahun 2012 silam oleh muhammad Nasrul dengan beranggotakan 10 orang. Di tahun yang sama kelompok ini mendapat dukungan dari program Restoring Coastal Livelihood (RCL) Oxfam sehingga anggotanya bertambah menjadi 28 orang.
Puang Crab ini berbahan dasarkan kepiting-kepiting kecil atau orang pangkep menyebutnya kepiting sojo, yang banyak ditemukan disekitar pesisir desa pitue yang sengaja dibuang oleh nelayan karena dianggap tidak mempunyai nilai jual.
"Kepiting sojo ini kami inovasi dengan membuatkan sarinya untuk kemudian diolah menjadi kerupuk. Kami coba pasarkan dan ternyata laris manis. Awalnya pemasaran hanya di warung-warung sekitar rumah sini dan sekolah-sekolah. Sekarang sudah dijual kemana-mana, termasuk di Makassar sampai luar keluar kota.”jelas nasrul.
Selain puang crab Ada juga produk andalan lainnya seperti Arung Bolu, my agara dan kacang bandeng, harganya pun cukup terjangkau berkisar 8000 rupiah sampai dengan 10.000 rupiah perbungkus.
Dalam sebulan omzet usaha kelompok ini bisa mencapai tujuh juta hingga dengan delapanbelas juta rupiah. Produknya pun tidak lagi hanya sebatas produksi dari Kelompok Cahaya Desa, tapi juga dari produk mitra usaha mereka, kelompok-kelompok lain yang ada di Kecamatan Ma’rang.
“Alhamdulillah sekarang sudah mempekerejakan 28 orang dan semuanya merupakan ibu - ibu yang tinggal di daerah pesisir desa pitue, mereka membantu perekonomian suaminya yang notabene merupakan seorang nelayan, awalnya suaminya tidak setuju bahkan ada yang datang memaki maki saya, katanya jangan ajak lagi istri saya ketempat ini kerja seperti ini, namun itu dulu sebelum pemikiran mereka terbuka".
"Tapi setelah mereka melihat hasilnya ternyata cukup bagus dan bisa meningkatkan perekonomian keluarga, akhirnya mereka pun setuju". Tutup nasrul.
Kesuksesan pengelolaan Kelompok Cahaya Desa membangun usaha ini telah mengantarkan Nasrul mendapatkan penghargaan tingkat provinsi dan nasional. Pada tahun 2015 lalu ia terpilih sebagai Juara 2 Wirausaha Muda tingkat Provinsi Sulsel dan Juara 3 untuk tingkat nasional di tahun yang sama.
Pada tahun 2016 ia menjadi finalis Pemuda Pelopor tingkat Provinsi Sulsel dan salah satu peserta Duta Tani Muda 2016.
PEWARTA : ADI SAHILATUA
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016
Demikianlah Artikel Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir
Sekianlah artikel Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/01/begini-cara-kelompok-usaha-di-pangkep.html
0 Response to "Begini Cara Kelompok Usaha di Pangkep Berdayakan Perempuan Pesisir"
Posting Komentar