Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian

Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Bone, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Ragam, Artikel Terbaru, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian
link : Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian

Baca juga


Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian



TAHUN 2017 ini merupakan tahun dimana masyarakat Indonesia disuguhkan dengan berbagai persoalan pelik dalam dunia pendidikan. Berbagai masalah ini datang dengan berbagai wajah dan bentuk akan tetapi menyentuh suatu sisi yang relatif sama, tidak lain yaitu Etika.

Sebelum membahas terlalu jauh mengenai etika ada baiknya kita berkenalan dengan defenisi etika secara umum yang dapat dibahasakan sebagai pembahasan mengenai baik buruknya prilaku seseorang.

Istilah etika apabila merujuk dalam dunia pendidikan Indonesia sangat berkaitan dengan ranah kognitif yaitu perkembangan peserta didik ditinjau dari segi sikap, minat, watak prilaku sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam Lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Sedikit berpijak dalam konteks ideal, pendidikan disajikan kepada setiap generasi untuk memperoleh keceradasan, baik dalam ilmu pengetahuan, berprilaku, maupun bertindak. Hal ini tertuang dalam cita-cita pendidikan Indonesia dalam pembukaan UUD 1945 yang berbunyi “mencerdaskan kehidupan bangsa”

Dan dilanjutkan dengan pasal 31 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

Yang diatur dengan undang-undang”, yang berarti keceradasan dalam penguasaan ilmu pengetahuan sangat perlu diiringi dengan perkembangan keimanan dan berprilaku yang sesuai dengan norma yang berlaku. Melangkah menuju konteks realita, dengan banyaknya permasalahan dalam pendidikan, tidak lebay lah kita dalam menanggapi wajah pendidikan di Indonesia dalam sisi kebudayaan kini mulai luntur.

Konteks kekinian yang melalui media sosial menyajikan pemahaman dunia barat yang serba bebas (tidak sesuai dengan ideologi Pancasila). Tidak adil jika hanya berkomentar, kalau boleh silahkan meluangkan waktu mengamati siswa-siswi disekolah yang masih melaksanakan budaya salam kepada guru, ucapan salam yang sopan dan santun, permisi, oleh sedikit dari mereka.

Wajah pergaulan kekinian menyajikan pemandangan yang bebas dalam berkata-kata, murid yang susah diatur, prilaku orang tua murid juga yang terkadang menyudutkan para guru juga dipandang sangat memprihatinkan. Menjadi sesuatu yang langka jika para siswa dan siswi diperhadapkan pada pembelajaran mengenai budaya.

Mereka akan mengeluarkan mimik kebingungan jika disuguhkan tarian daerah, karya sastra Indonesia, lagu-lagu khas daerah. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dengan arus informasi dari negara Barat (Amerika, Eropa, Australia) yang begitu kuat, juga sangat mempengaruhi pola hidup peserta didik.
Sebut saja lebih suka jika tidak dibatasi oleh norma kesopanan, dance/berjoget dengan busana yang kurang sopan dianggap lazim (totalitas berkarya), berkata-kata kurang sopan sering terjadi disekitar kita.

Saya tidak berpendapat bahwa budaya luar Negeri itu kurang baik, akan tetapi ada baiknya jika orang tua dan pendidik mampu melakukan filtrasi dalam mendidik anak dalam mengikuti perkembangan zaman dengan tetap berpedoman pada kebudayaan, norma-norma dalam masyarakat serta Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Di masa sekarang, banyak lembaga pendidikan yang berlomba-lomba mengadopsi sistem pendidikan luar negeri dan mengesampingkan kebudayaan, sehingga muncullah presepsi bahwa kultur di Negara ini belum mampu mempersiapkan peserta didik yang mumpuni.

Mari kita berpikir lebih jauh, budaya sopan santun di Indonesia sangatlah baik. Indonesia kaya akan tarian tradisional, bahasa, bertingkah laku yang sarat akan nilai-nilai moral yang baik ini justru membuat negara lain jatuh cinta dengan kebudayaan Indonesia, Bijaklah sistem pendidikan kita jika menyelaraskan dengan update perkembangan ilmu pengetahuan dari Luar negeri namun dalam berprilaku tetap kembali kepada aturan budaya Indonesia yang berideologikan Pancasila.

Ada baiknya jika sekolah sebagai wadah pendidikan anak usia sekolah dalam melakukan proses belajar mengajar memasukkan banyak muatan-muatan kebudayaan lokal maupun nasional. Saya rasa bukanlah suatu kekolotan jika peserta didik kembali ditekankan untuk melakukan salam yang sopan, penggunaan tata bahasa yang sopan dalam bergaul, berprilaku yang baik kepada orang yang lebih tua.

Perlu ada peran aktif antara orang tua dan guru dalam membentuk karakter unggul dalam membentuk prilaku peserta didik. Mengembalikan peran dari kebudayaan Indonesia dalam membentuk perkembangan kematangan sikap dan tingkah laku masyarakat Indonesia sangatlah penting.

Tanggap akan perkembangan bukan berarti menghilangkan nilai kebudayaan, akan tetapi kebudayaan dan ideologi Negara (Pancasila-red) lah yang menjadi penyaring dalam memilah muatan baik atau buruk nya informasi perkembangan tersebut.

Hezron Alhim Dos Santos, Mahasiswa PPs Universitas Negeri Makassar Prodi Pendidikan Jasmani dan Olahraga

EDITOR : JUMARDI
COPYRIGHT © BONEPOS 2016


Demikianlah Artikel Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian

Sekianlah artikel Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/01/eksistensi-kebudayaan-dalam-konteks.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Eksistensi Kebudayaan dalam Konteks Pendidikan Kekinian"

Posting Komentar