Judul : MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air
link : MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air
MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air
Muhammad Aras Prabowo |
Frekuensi penerbanganpun dibuka setiap hari, pukul 01.40 WIB adalah waktu berangkat dari Jakarta dan mendarat pukul 04.40 di Ho Chi Minh City pada waktu setempat. Kerjasama tersebut dinilai dapat meningkatkan perekonomian kedua Negara, termasuk Indonesia.
Namun ada yang ganjil dibalik kerja sama tersebut, pasalnya dalam penerbangannya nanti penumpang akan dilayani oleh pramugari dengan berpakaian bikini. Hal tersebut mengundang pro-kontra dalam masyarakat, khususnya masalah etika dan nilai kemanusiaan.
Fenomena tersebut pun mengundang salah satu Mahasiswa Pascasarjana Universitas Mercu Buana Jakarta angkat bicara. Menurutnya kerjasama yang dijalin oleh pemerintah demi peningkatan perekonomian bangsa harus disupport oleh seluruh masyarakat, namun menurut Muhammad Aras Prabowo bahwa setiap kerjasama ekonomi juga harus mempertimbangkan aspek sosial dan nilai budaya bangsa ini.
"Kita semua harus mendukung kebijakan pemerintah jika hal itu adalah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam kebijakan kerjasama perekonomian antar negara. Tetapi, kerjasama tersebut tidak seharusnya mengabaikan aspek sosial dan budaya dalam bangsa ini" tanggapan Aras ketika ditanya persoalan kerjasama dibidang penerbangan antara Indonesia dan Vietnam.
Vice President Vietjet Air, Dinh Viet Phuong mengungkapkan, rute terbaru Jakarta-Ho Chi Minh City diharapkan mampu mempererat hubungan antar kedua negara dan mendorong pengembangan sektor ekonomi, budaya, finansial sehingga dapat berdampak pada sektor perdagangan dan integrasi regional.
Pramugari dengan pakaian bikini tidak sesuai dengan budaya yang ada di Indonesia, hal tersebut tidak beretika dan merendahkan harkat dan martabat manusia, apalagi bagi seorang perempuan. MAP sapaan Muhammad Aras Prabowo menilai memberikan pelayanan dengan hanya berpakaian bikini menyalahi etika dan sopan santun. Dalam budaya Suku Bugis hal tersebut menyalahi nilai sipakatau, dengan memperlakukan perempuan seperti sama saja tidak menghargai sisi kemanusiaannya.
Nilai sipakatu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan antar sesama. Bikini bukan hanya merendahkan pramugari tersebut, tapi juga merendahkan harkat dan martabat semua perempuan. Jadi dalam sipakatau, bukan hanya harga diri kita secara individu harus dijaga, namun secara umum menjaga harga diri seluruh manusia adalah bagian dari tanggung jawab kita.
Sipakatau, (Mattulada, 1998) mengemukakan bahwa dalam konsepsi sipakatau tertanam makna, nilai dan segala sesuatu yang bersifat kepatutan, norma-norma kualitatif yang amat dijunjung tinggi. Sipakatau merupakan segala perilaku nyata seseorang atau sekelompok orang yang
berinteraksi dalam masyarakat.
"Aktualisasi sipakatau tidak hanya mengatur dalam interaksi sosial dalam masyarakat, namun nilai tersebut juga berlaku dalam aktifitas ekonomi" tegas MAP yang juga aktif menulis tentang Ekonomi, Akuntansi dan Budaya.
Menurut Mahasiswa alumni Ekonomi UMI Makassar "kerjasama antar Indonesia dan Negara lain demi kemajuan perekonomian harus mempertimbangkan nila budaya yang ada, tidak hanya mengutamakan keuntungan ekonomi semata" tutup pria kelahiran Bone ini
Penulis : Saenal
Editor : Jumardi Ramling
Demikianlah Artikel MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air
Sekianlah artikel MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/08/map-nilai-sipakatau-di-balik-pramugari.html
0 Response to "MAP : Nilai Sipakatau Di Balik Pramugari Berbikin Vietjet Air"
Posting Komentar