OPINI : Politik yang Berdamai

OPINI : Politik yang Berdamai - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul OPINI : Politik yang Berdamai, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Bone, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Ragam, Artikel Terbaru, Artikel Update, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : OPINI : Politik yang Berdamai
link : OPINI : Politik yang Berdamai

Baca juga


OPINI : Politik yang Berdamai


OPINI : Politik yang Berdamai
BONEPOS.COM - Hiruk pikuk politik menjelang pilkada serentak terkesan menjadi tranding topik yang menghiasi dinding media baik elektronik maupun cetak. Isu politik di pentas pilkada menjadi nyanyian yang nyaring didengar. Fenomena politik seperti ini bukanlah hal yang baru. Tetapi yang menarik adalah ketika proses politik ini serentak dilaksanakan dibeberapa kabupaten/kota di seluruh indonesia.

Fenomena pilkada tentu berbeda satu daerah dengan daerah yang lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat pada visi, misi, gizi, budaya, serta tingkat partisipasi politik rakyat, dan belum lagi karakter calon. Dan bagaimana kemudian peran partai pendukungnya.

Pilkada sebuah proses politik didaerah tentunya bukan tidak mungkin akan memberikan efek yang lebih besar terhadap rakyat. Dan terkadang perhelatan ini melupakan satu hal yang urgen yaitu kontrak politik dengan rakyat yang selama dilakukan adalah budaya transaksional dengan tim sukses dengan partai pengusung.

Dan inilah sesungguhnya telah melukai hati rakyat padahal rata^^diantara mereka punya tage line "bekerja dan mengabdi atas nama rakyat". Ternyata itu hanya menjadi pepesan kosong. Ruang publik tercederai sebab tidak ada pelibatan rakyat dalam kontrak politik yang dilakukannya.

Realitas ini sesungguhnya harus dibangun karena kontrak politik bukan sekedar kesepakatan tetapi ia sebagai kontrol politik. Pelibatan rakyat itu perlu sebagai pengejewantahan nilai kedaulatan dan perwakilan politik rakyat.

Kegagalan sistem politik kita selama ini karena kontrol politik yang tidak jalan. Legislatif yang seharusnya diharapkan mampu menjadi instrumen komunikasi politik rakyat justru tidak mampu berbuat apa-apa karena sebagian partai politik menjadi bagian dari politik transaksional.

Oleh sebab untuk mencegah kondisi demikian maka partai politik harus kembali ke khittahnya sebagai medium perwakilan politik rakyat. Dan kemudian pelibatan rakyat dalam kontrak politik sehingga ada kontrol kolektif bagi semua stakeholders yang ada. Dengan begitu cepat atau lambat pilkada akan melahirkan pemimpin yang tangguh, bertanggungjawab serta memiliki kearifan yang baik bagi rakyatnya.

Ini satu dari sekian banyak kegagalan berpolitik, kontrak politik seyogyanya menjadi satu cita-cita yang melahirkan konsensus. Tidak sebatas jualan saat kampanye. Parpol, tim sukses dan kandidat seringkali lupa dan menjadi "seolah-olah".

Politik itu bukan seolah-olah akan tetapi politik itu adalah value, etika, dan accountability, sehingga perlu.untuk mewujudkannya lewat politik. Politik penting untuk berdamai dengan kepentingan rakyat melalui proses consensus politik.

Olehnya itu, rakyat tidak menyerahkan kesetiaannya kepada elit yang seringkali membohonginya, akan tetapi rakyat menunggu janji "politik" bukan diruang gelap tapi ruang dimana rakyat berdamai dengan demokrasi.

Oleh : Saifuddin al Mughniy

Editor     : Jumardi Ramling


Demikianlah Artikel OPINI : Politik yang Berdamai

Sekianlah artikel OPINI : Politik yang Berdamai kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel OPINI : Politik yang Berdamai dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/08/opini-politik-yang-berdamai.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "OPINI : Politik yang Berdamai"

Posting Komentar