Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku

Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku
link : Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku

Baca juga


Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku

Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mencatat meningkatnya pasokan komoditas strategis di Maluku sebagai pendorong deflasi atau penurunan harga di daerah itu pada Agustus 2017. "Indeks Harga Konsumen (IHK) pada dua kota di Maluku yakni Kota Ambon dan Tual tercatat mengalami deflasi pada Agustus masing-masing sebesar 2,08 persen dan 2,05 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Jumat (8/9).
Ambon, Malukupost.com - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mencatat meningkatnya pasokan komoditas strategis di Maluku sebagai pendorong deflasi atau penurunan harga di daerah itu pada Agustus 2017.

"Indeks Harga Konsumen (IHK) pada dua kota di Maluku yakni Kota Ambon dan Tual tercatat mengalami deflasi pada Agustus masing-masing sebesar 2,08 persen dan 2,05 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Bambang Pramasudi di Ambon, Jumat (8/9).

Capaian tersebut, lanjutnya, lebih ringan dibandingkan nasional yang mencatatkan deflasi sebesar 0,07 persen dan lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi Agustus selama lima tahun terakhir.

Bambang mengatakan, setelah mengalami kenaikan harga cukup tinggi pada periode lebaran pada bulan Juni yang berlanjut hingga Juli, tekanan komoditas bumbu-bumbuan dan ikan segar terpantau mereda pada Agustus 2017.

Komoditas bumbu-bumbuan di Maluku mencatat deflasi yang cukup dalam karena melimpahnya pasokan bawang merah, cabai merah, cabai rawit yang berasal dari Pulau Seram dan Buru.

Selain itu , kembali masuknya komoditas bumbu-bumbuan dari daerah pemasok utama, turut menambah pasokan sehingga mampu merendahkan tekanan inflasi pada komoditas tersebut.

Namun demikian, tekanan inflasi masih dialami oleh komoditas sayur-sayuran, terbatasnya pasokan karena curah hujan tinggi sejak Juni hingga Agustus 2017, menjadi salah satu penyebab tingginya harga komoditas tersebut.

"Petani sayuran tidak dapat melakukan panen dan penanaman kembali karena lahan tergenang air," ujarnya.

Beberapa kelompok tani yang berhasil melakukan panen didukung oleh penggunaan screen house pada lahannya belum mampu memenuhi tingginya permintaan masyarakat.

Menurut Bambang, realisasi deflasi pada bulan Agustus diperkirakan mendukung pencapaian inflasi pada akhir tahun 2017 sehingga berada dalam target inflasi TPID Maluku sebesar 4,51 persen (yoy).

"Peningkatan kerja sama antar daerah yang telah disepakati pada Agustus 2017 antara Pemprov Maluku dengan Pemprov Sulawesi Selatan akan mendorong kepastian dan kontinuitas pasokan komoditas strategis di Maluku," ujarnya.

Selain itu membaik cuaca pada awal triwulan IV-2017 juga akan mendukung kegiatan produksi komoditas hortikultura dan aktifitas melaut para nelayan, sehingga akan meningkatkan pasokan ke pasar.

Di sisi lain, risiko pendorong inflasi diperkirakan berasal dari naiknya tarif angkutan udara seiring dengan pelaksanaan event berskala internasional, seperti pesta rakyat dan tour de Mollucas, serta perayaan natal dan tahun baru.

Bambang mengatakan, dalam rangka menjaga inflasi Maluku tetap terkendali , TPID Provinsi Maluku telah menyepakati beberapa prioritas program kerja hingga akhir tahun 2017.

"Pertama, perlunya penyusunan neraca pangan untuk mengetahui surplus atau defisit tiap komoditas tingkat kabupaten/kota, sebagai tindaklanjut kerja sama antar daerah (KAD) yang telah disepakati Pemprov Maluku dan Pemprov Sulawesi Selatan," ujarnya.

Kedua, meningkatkan koordinasi TPID Maluku dengan Polda Maluku dan Komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) dalam mengawasi, mencegah dan menindak kegiatan penimbunan atau praktik kartel yang merugikan konsumen.

Ketiga, Dinas kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku akan terus melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap unit pengelolaan ikan yang ada di Pulau Ambon agar memprioritaskan penjualan ikan segar ke pasar lokal.

Dia menambahkan, kedepan TPID Maluku akan selalu berupaya menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran yang ditetapkan sesuai Roadmap pengendalian inflasi yaitu 4,51 persen. (MP-6)


Demikianlah Artikel Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku

Sekianlah artikel Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/09/peningkatan-pasokan-komoditas-dorong.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Peningkatan Pasokan Komoditas Dorong Deflasi Di Maluku"

Posting Komentar