Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama

Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama
link : Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama

Baca juga


Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama

Langgur, Malukupost.com - Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei menggelar Perayaan Misa Misa Perdana bagi Imam Pertama dari ohoi tersebut yakni Pastor RD. Simon Paskalis Rahanmitu Projo, yang dithabiskan di Gereja Katedral Ambon beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pantauan, perayaan Misa Perdana tersebut dipimpin langsung oleh Yang Mulia Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, yang dipusatkan di halaman Gereja Hati Kudus Yesus, Ohoi Tanimbar Kei, Rabu (1/11).

Bupati Malra, Anderias Rentanubun, dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Bupati Yunus Serang, mengatakan, peristiwa iman Penthabisan dan Perayaan Misa Perdana Imam Pertama Ohoi Tanimbar Kei bukan hanya milik pribadi dan keluarga Imam Baru, melainkan juga kegembiraan seluruh Umat di Bumi Larwul Ngabal.

“Ini adalah sebuah fenomena menarik, dimana banyak sekali Orang Kei (Katolik) dipilih Tuhan untuk menjadi Imam dalam rupa-rupa tarekat, dan hal ini tentu dapat terjadi oleh banyak faktor,” ujarnya.

Langgur, Malukupost.com - Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei menggelar Perayaan Misa Misa Perdana bagi Imam Pertama dari ohoi tersebut yakni Pastor RD. Simon Paskalis Rahanmitu Projo, yang dithabiskan di Gereja Katedral Ambon beberapa waktu lalu. Berdasarkan pantauan, perayaan Misa Perdana tersebut dipimpin langsung oleh Yang Mulia Uskup Diosis Amboina, Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC, yang dipusatkan di halaman Gereja Hati Kudus Yesus, Ohoi Tanimbar Kei, Rabu (1/11).
Menurut Rentanubun, faktor-faktor dimaksud yakni didikan orang tua, kondisi lingkungan yang religius, pendidikan formal yang diikuti ataupun terinspirasi oleh cara hidup Imam serta Misionaris yang dulu mengabdikan diri di tanah Kei, yang betul-betul mempertunjukkan cara hidup dalam pelayanannya kepada umat.

“Inilah yang menjadi akar keteladanan dan akar pemahaman bahwa menjadi Imam adalah suatu kebanggaan teramat besar bagi Umat Katolik di Tanah Kei,” katanya.

Diungkapkan Rentanubun, pada tanggal 30 Juli 2017 yang lalu, umat Katolik di Kei memperingati 75 Tahun Peristiwa Kemartiran Mgr. Johannes Aerts MSC dkk, dimana kisah hidupnya tentu menginspirasi dan membuahkan banyak sekali Imam Pribumi, yang dipelopori oleh Pastor Eusebius Jamco Projo serta Pastor Engelbertus Dumatubun MSC. Dan sampai saat ini, telah banyak Imam-Imam Katolik yang lahir dari bumi Larwul Ngabal.

“Saya percaya dan meyakini bahwa ada sekian banyak Imam yang mengakui panggilan Imamatnya terinspirasi oleh berbagai peristiwa yang menggugah,” imbuhnya.

Dijelaskan Rentanubun, pengalaman seorang Imam setidaknya merupakan gambaran sebuah panggilan masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang. Seperti kisah Mgr. Johannes Aerts MSC dkk, serta kisah penyelamatan oleh Pastor Van Lith yang dilakukan oleh orang tua-tua dari Ohoi Tanimbar Kei, serta rupa-rupa peristiwa yang tentunya memberikan tekat kepada Pastor Simon Rahanmitu Projo untuk setia pada panggilan Imamatnya.

“Seperti motto Pastor Simon yakni apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti dipilih Allah untuk meniadakan yang berarti,adalah sebuah ungkapan iman yang tercipta dalam bentuk penyerahan diri secara total kepada Tuhan,” tandasnya.

Rentanubun katakan, motto adalah sebuah ungkapan motivasi yang senantiasa hendak dijadikan sebagai inspirator dalam setiap karya Imamat, dan hendaknya dapat menjadi penyemangat dalam menyelesaikan pekerjaan yang Tuhan berikan.

“Saya mau berpesan, bahwa spiritualitas Imamat adalah proses perkembangan pengalaman akan Allah di dalam diri dan di dalam hidup konkrit, spiritualitas adalah usaha untuk mengekspresikan pengalaman akan Allah di dunia ini,” paparnya.

Rentanubun berharap kiranya Pastor Simon benar-benar menghayati panggilan Imamat ini, serta mensyukurinya sebagai anugerah dari Tuhan. Panggilan Imamat tentu tidak mengenal ruang dan waktu.

“Jalah kebanggan ini, tantangan tentu akan ada, namun dengan komunikassi yang intens dengan Tuhan maka tantangan itu akan dapat teratasi. Tetaplah teguh dalam panggilan Imamat ini,” pungkasnya.

Hadir dalam perayaan Misa Perdana tersebut yakni Forkopimda Malra, Pimpinan dan anggota DPRD Malra, pimpinan SKPD, pimpinan kesatuan TNI/Polri, para Wakil Uskup se-Keuskupan Amboina, para Imam, biarawan dan biarawati, tokoh agama, tokoh adat dan para kepala ohoi. (MP-11)


Demikianlah Artikel Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama

Sekianlah artikel Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/11/masyarakat-ohoi-tanimbar-kei-rayakan.html

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Masyarakat Ohoi Tanimbar Kei Rayakan Misa Perdana Imam Pertama"

Posting Komentar