Judul : Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI
link : Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI
Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI
BONEPOS.COM, MAKASSAR - Aktivis Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) meminta penyelenggara, baik KPU maupun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk transparan terhadap hasil pemeriksaan kesehatan kandidat.
Aktivis LKMI Makassar, Sabri menegaskan, tidak ada alasan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak mengungkap secara terang menderang hasil tes kesehatan seluruh calon kepala daerah.
Menurutnya, tes kesehatan adalah tahapan yang strategis, sehingga semua harus diungkap hasilnya, terutama jika ada kandidat yang mengidap penyakit membahayakan.
"Kalau memang tidak ada apa-apa silahkan diungkap, tapi kalau ada apa-apa yah, dari KPU saja, mau dipublish atau tidak," kata Sabri, Senin (15/1/2018).
Dia menegaskan, selain karena KPU harus menjunjung tinggi sikap netralitas, keterbukaan informasi publik harus menjadi rujukan KPU.
Ditegaskan pula, masyarakat Sulsel harus mengetahui riwayat kesehatan calon pemimpin ke depan. Apalagi, lanjutnya posisi pejabat publik sangat strategis.
"Kita ini masyarakat Sulsel hanya memiliki niatan yang baik. Cuma ingin mengetahui, bagaimana sebenarnya riwayat penyakit calon pemimpin kita ke depan," tutur alumni Megister Kesehatan UMI Makassar ini.
Lebih jauh, dia menegaskan, tim medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga harus mempertanggungjawabkan kreadibilitas. Sehingga transparansi menjadi ujung dari hasil tes kesehatan Cakada.
"Baik IDI dan KPU, harus mengungkap seluruh temuan dari rangkaian tes kesehatan dan kejiwaan. Apapun hasilnya harus dibuka secara transparan," tandasnya.
Editor : Jumardi Ramling
Aktivis LKMI Makassar, Sabri menegaskan, tidak ada alasan bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk tidak mengungkap secara terang menderang hasil tes kesehatan seluruh calon kepala daerah.
Menurutnya, tes kesehatan adalah tahapan yang strategis, sehingga semua harus diungkap hasilnya, terutama jika ada kandidat yang mengidap penyakit membahayakan.
"Kalau memang tidak ada apa-apa silahkan diungkap, tapi kalau ada apa-apa yah, dari KPU saja, mau dipublish atau tidak," kata Sabri, Senin (15/1/2018).
Dia menegaskan, selain karena KPU harus menjunjung tinggi sikap netralitas, keterbukaan informasi publik harus menjadi rujukan KPU.
Ditegaskan pula, masyarakat Sulsel harus mengetahui riwayat kesehatan calon pemimpin ke depan. Apalagi, lanjutnya posisi pejabat publik sangat strategis.
"Kita ini masyarakat Sulsel hanya memiliki niatan yang baik. Cuma ingin mengetahui, bagaimana sebenarnya riwayat penyakit calon pemimpin kita ke depan," tutur alumni Megister Kesehatan UMI Makassar ini.
Lebih jauh, dia menegaskan, tim medis dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga harus mempertanggungjawabkan kreadibilitas. Sehingga transparansi menjadi ujung dari hasil tes kesehatan Cakada.
"Baik IDI dan KPU, harus mengungkap seluruh temuan dari rangkaian tes kesehatan dan kejiwaan. Apapun hasilnya harus dibuka secara transparan," tandasnya.
Editor : Jumardi Ramling
Demikianlah Artikel Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI
Sekianlah artikel Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2018/01/dugaan-kanker-pita-suara-ini-harapan.html
0 Response to "Dugaan Kanker Pita Suara, Ini Harapan Aktivis Kesehatan Kepada KPU dan IDI"
Posting Komentar