Judul : Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor
link : Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor
Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor
Ambon, Malukupost.com - Maraknya gelandangan dan pengemis (gepeng) yang berkeliaran di Kota Ambon membuat masyarakat menjadi semakin resah. Pasalnya, gepeng di Kota Ambon bukan saja berada pada pusat-pusat perbelanjaan, tetapi mulai mendatangi perumahan warga, dan mengganggu kenyamanan masyarakat.Menyikapi persoalan tersebut, Ketua Komisi 1 DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes, Rabu (29/3) di Ambon, mengatakan berdasarkan konfirmasi komisi ke dinas Sosial Kota Ambon, Gepeng yang berada di kota Ambon kebanyakan merupakan gepeng Ekspor.
“Berdasarkan hasil razia beberapa waktu lalu untuk warga Kota Ambon yang memiliki KTP Kota Ambon, tidak terdapat menjadi gepeng. Gepeng saat ini merupakan warga imigran dari luar Kota Ambon baik, luar Kota dalam provinsi atau luar kota Luar dari provinsi lain. hal ini sama saja dengan Kota Ambon terserang gepeng Ekspor,” ungkapnya.
Menurut Pormes, Namun gepeng yang berkeliaran juga bagian dari warga negara Indonesia dilindung. Maka dari itu, Komisi akan mengusulkan kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Ambon agar gepeng yang terjaring razia perlu dilakukan pembinaan.
“Gepeng-gepeng yang terjaring telah kami usulkan untuk Dinas melakukan pembinaan terhadap mereka, sehingga mereka yang mungkin saja memeliki latar belakang sakit mental atau frustasi dapat kembali beraktifitas dengan baik. Karena gepeng juga memiliki hak hidup yang sama, hanya saja butuh pembinaan khusus bagi mereka,” ungkapnya.
Pormes katakan, DPRD juga telah menetapkan Perda Penanganan Anak Jalanan, Gelandangan dan Pengemis yang menjadi dasar bagi Dinsos untuk menanggulangi masalah gepeng tersebut. akan tetapi, Dinsos juga memiliki kendala lain seperti Rumah Singgah.
“Salah satu kendala Dinsos Kota Ambon adalah, tidak memiliki rumah singgah. Kita memang memiliki anggaran untuk pembangunan rumah singgah tersebut, namun kita masih belum mendapatkan lahan. karena itu pemerintah masih mencari lahan yang tepat untuk membangun satu rumah singgah milik pemda,” paparnya.
Dijelaskan Pormes, dengan adanya rumah singgah bagi para gepeng. Maka gepeng yang telah terazia dapat ditampung, didata dan kemudian diinventarisir. Sehingga jika ada gepeng yang merupakan warga kota Ambon, akan segera dilakukan pembinaan dan pelatihan dan kemudian akan diberikan modal bagi mereka melalui anggaran kelompok usaha bersama (Kube).
“Bagi gepeng yang berasal dari luar daerah, tentunya akan dilakukan pembinaan dan pelatihan, tetapi pemerintah Kota Ambon tidak akan memberikan modal usaha. Melainkan gepeng-gepeng tersebut akan dikembalikan ke daerahnya masing-masing dengan pembekalan-pembekalan usaha.
Pormes menambahkan, selain persoalan warga imigran, gepeng di Kota Ambon juga banyak tersinyalir merupakan gepeng musiman, yang akan bermunculan pada bulan-bulan perayaan hari-hari besar keagamaan, dan jenis gepeng seperti inilah yang sulit untuk diinvertarisir.
“Kedepan komisi berencana untuk melakukan razia bersama Dinsos dan Sat Pol PP selama kurang lebih satu bulan. agar masalah gepeng di kota Ambon dapat segera terselesaikan, bahkan komisi juga telah berdiskusi bersama pemda agar dapat segera membangun rumah singgah di tanah-tanah milik pemda yang berada di pinggiran Kota. sehingga gepeng-gepeng yang terjaring razia dapat ditampung dan dilakukan pembinaan semaksimal mungkin,” tandasnya. (MP-8)
Demikianlah Artikel Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor
Sekianlah artikel Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/03/astaga-kota-ambon-kini-terserang-gepeng.html
0 Response to "Astaga Kota Ambon Kini Terserang Gepeng Ekspor"
Posting Komentar