Judul : Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria
link : Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria
Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria
Ambon, Malukupost.com - Wakil Ketua I MPH Sinode GPM Pdt. W.B Pariama, STh membuka secara langsung sidang klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Pulau-Pulau Lease ke-89 di jemaat GPM Haria, yang berlangsung di Gereja Getsemani, Minggu (12/3).Sebelum membuka, Wakil Ketua MPH Sinode beserta Wakil Bupati Marlatu Leleuri dan jajaran Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, menyambut kedatangan Gubernur beserta Bupati Maluku Tenggara dan jajaran SKPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, dengan diiringi drum band dan tarian oleh pemuda-pemudi negeri Haria, sambil menuju ke Balioe Haria, kemudian menuju ke Gereja Getsemani.
Wakil Ketua MPH Sindoe GPM Pdt. W.B Pariama, STh memberikan apresiasi kepada Gubernur dan Wakil Bupati yang telah hadir dalam persidangan klasis ini. Hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah daerah provinsi Maluku dan kabupaten Malteng memberikan atensi luar biasa bagi Gereja dan ini dalam menjalin kemitraan antara pemerintah dan gereja.
Pariama katakan, persidangan klasis adalah momentum strategis dan memberikan nilai bersama, namun terkadang dalam persidangan tidak melihat dari aspek organisatoris sehingga nilai hakiki yaitu nilai spiritualitas terasa hilang dibanding nilai teologis.
“Dalam melakukan persidangan klasis ini kita akan berbicara aspek teologis, aspek ini akan semakin bermakna mengingat sidang merupakan momentum pertanggungjawaban iman, untuk itu kita akan mengisi sidang klasis ini dengan imaniah,” ujarnya.
Selain spritualitas, kata Pariama dalam persidangan akan juga dibahas berbagai masalah diantaranya masalah sosial, baik itu pendidikan, kesehatan, kekerasan, konflik antara desa dan lain sebagainya.
Dijelaskan Pariama, ada beberapa arahan yang diharapkan dari persidangan klasis ini, yaitu melakukan pembobotan terhadap peran gereja dalam keadilan sosial dan ekologis, dengan meningkatkan kepekaan terhadap fenomena masyarakat. Salah satunya mengambil kebijakan bagi masyarakat dan umat, terutama dalam meminimalisir kekerasan dan korban.
“Persidangan merupakan momentum untuk kebersamaan yang lebih produktif. Untuk itu diperlukan pikiran dari peserta sehingga kita mempunyai tanggungjawab bersama di klasis. Keberhasilan kita adalah keberhasilan bersama,”cetusnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Malteng M. Leleury dalam sambutannya mengatakan persidangan klasis harus memberikan penguatan nilai-nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, melalui persidangan dapat diwujudkan sebagaimana yang diharapkan bersama.
Menurut Leleury, persidangan klasis ini bukan dipandang sebagai agenda rutin seremonial semata, tetapi kegiatan ini harus diboboti sebagai makna untuk memproses, mengawal dan memantapkan spritual umat.
“Oleh karena itu, peserta persidangan harus terus menggelorakan semangat saling berbagai, peduli, menghargai kepada sesama umat manusia. Semangat ini diperlukan dalam memperkokohkan aspek keimanan kepada Tuhan, untuk itu diharapkan, nilai-nilai moral, kasih sayang, saling menyayangi diantara sesama harus dijadikan sebagai keharusan dan kewajiban untuk disuarakan dan dilaksanakan dalam setiap kesempatan dimanapun,” ucapnya.
Leleury meyakini, persidangan klasis ini dapat melahirkan berbagai program dan kegiatan yang mengarah pada fungsi jemaat, maupun fungsi eksternal khususnya dalam memperkuat komunikasi dalam masyarakat luas, bahkan jajaran pemerintahan pada semua tingkatan.
Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Pdt Isak Sapulette, mengatakan persidangan klasis ke89 akan melakukan evaluasi bersama secara kritis sekaligus memberi perspektif untuk mendesain pengembangan pelayanan sesuai tradisi Gerejawi.
Menurutnya, evaluasi persidangan akan memantapkan profil gereja meliputi, umat, pelayan Gereja dan lembaga. Diharapkan pelayanan Gereja akan lebih terarah dan terukur, dan berdampak terhadap permasalahan yang dihadapi Gereja dan umat.
“Secara internal kita akan memperkuat aspek pemberdayaan teologi jemaat karena itu penting dipetakan sebagai basis teologi yang kita lakukan bersama,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Sapulette bahwa diperlukan fungsionalisasi wahana pembinaan, anak remaja, pemuda dan keluarga secara kreatif termasuk menuangkan kembali relevansi model dan pembinaan dan penguatan karakter keimanan sebagai gereja yang menghayati pengutusan terhadap dunia, dengan mengedepankan berbagai isu diantaranya kemiskinan, pendidikan, kesehatan, kerusakan, lingkungan, kekerasan anak dan perempuan, konflik antar komunitas.
Sapulette menambahkan, isu-isu ini akan terus digumuli, dan menjadi bagian desain bagi klasis Gereja Protestan Maluku (GPM) Pulau-Pulau Lease.
“Mari kita bersidang dalam spirit kemaslahatan banyak orang untuk keadilan sosial dan ekologis,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama, M. Pelamonia dalam laporan panitianya mengatakan sidang klasis merupakan lembaga pengambilan keputusan tertinggi di sidang klasis terhadap dinamika pelayanan sekaligus merancang perayaan dan menjawab kebutuhan ditingkat klasis.
Sekedar diketahui, peserta yang hadir dalam sidang klasis ini terdiri dari peserta biasa dan luar biasa sebanyak 203 orang, yakni peserta biasa dari majelis pekerjaan klasis 9 orang, utusan jemaat 109 orang, sedangkan peserta luar biasa terdiri dari majelis pekerjaan harian sinode GPM 2 orang pendeta jemaat, 5 staf majelis pekerja klasis, sekretariat 5 orang, utusan jemaat 52 orang. (MP-7)
Demikianlah Artikel Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria
Sekianlah artikel Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2017/03/pariama-buka-persidangan-klasis-gpm.html
0 Response to "Pariama Buka Persidangan Klasis GPM Pulau-Pulau Lease Di Haria"
Posting Komentar