Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty

Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty
link : Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty

Baca juga


Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty

Alexander Jacob Patty
Ambon, Malukupost.com - “Hilang tak tentu rimbanya, mati tak tentu kuburnya”. Moto misioner petualang masa lalu itu, tidak berlaku bagi Alexander Jacob Patty.  Ia bertualang bagai rajawali gunung di belantara pergolakan kemerdekaan Indonesia.  Ketika wafat, jenazahnya malah diperebutkan secara gigih oleh dua pihak, untuk dikebumikan di dua tanah makam yang berbeda.

Jurnalis kepala batu dan politisi radikal anti Belanda itu, memang “terbang” ke mana-mana.  Di mana Bumi dipijak, di situ dia berjuang dengan spirit nasionalisme demi Indonesia Raya.   Selain kota-kota di Pulau Jawa sebagai basis perjuangan, A. J. Patty pernah menjadi orang buangan di Bengkulu, Palembang, Ruteng, Boven-Digul hingga Australia.

Setelah Indonesia merdeka, ia bergabung dengan kaum nasionalis seperti Bung Karno, Hatta, Sjahrir, Leimena, Latuharhary dan pejuang lain, untuk mempertahankan kemerdekaan yang hendak direbut kembali oleh Belanda.  Sosok A.J. Patty terlihat di Jakarta, Yogyakarta dan terakhir di Bandung.

Rumah terakhir A. J. Patty memang di Bandung.  Usianya mencapai 59 tahun dan kondisi kesehatan makin buruk.    Catatan keluarga Patty di Aceh menyebutkan, sang pahlawan meninggal dunia 16 januari 1953 (catatan tersebar lainnya menyebutkan wafat 1957, dalam usia 63 tahun).

KESAKSIAN LEIRISSA

Sejarahwan nasional R. Z. Leirissa semasa hidupnya, pernah menyatakan keberatan tentang gagasan membawa pulang jenazah A. J. Patty dari Bandung ke Ambon.

“Itu ide bagus, tapi tidak semudah itu.  Anda harus meminta pendapat kaum Partai Murba yang masih hidup di Bandung sebab merekalah yang menghendaki A. J. Patty tidur satu tempat yang mereka kehendaki di Bumi Priyangan,” tutur Leirissa.

Leirissa bercerita, pada saat pemakaman di Bandung, dirinya turut menghadiri upacara penghormatan terakhir secara kenegaraan.  Pemerintah menyelenggarakan acara dengan penuh hikmat sebab semua orang menghargai ketokohan dan jasa-jasanya.

Menurut Leirissa, ketika upacara berlangsung itu, datanglah sekitar seribu pengayuh becak bersama penumpangnya yang tidak lain adalah kaum pergerakan dari Partai Murba.

“Mereka memang pengayuh becak, orang pasar dan kaum kecil yang sangat mencintai A. J. Patty,” terangnya.

Nah, saat jenazah mau diusung ke tanah makam yang kini dikenal sebagai Taman Makam Pahlawan Cikutra, kaum Murba memprotes.  Mereka menyatakan keberatan tokoh kesayangan mereka dimakamkan di sana.

Pejabat Pemerintah Jawa Barat saat itu menjelaskan bahwa A. J. Patty adalah sosok pejuang kemerdekaan yang harus dibaringkan di Taman Makam Pahlawan.  Terlebih lagi, makam sudah tersedia dan akan ada penghormatan terakhir di sana.

“Tidak bisa!  Ini adalah tokoh besar yang hidup di tengah rakyat kecil.  Karena hidupnya dengan rakyat kecil, maka ketika mati harus pula tidur di tengah rakyat kecil,” ungkap Leirissa meniru juru bicara kaum Murba.

Alhasil, kaum Murba lantas mengambil alih iring-iringan jenazah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pandu.  Mereka memang sudah menyiapkan makam di sana.  Makam itulah yang kemudian diberi nomor 21.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pihak militer setempat pernah memindahkan para pejuang yang tersebar di TPU Pandu ke Taman Makam Pahlawan Cikutra.  Akan tetapi pemindahan jenazah A. J. Patty gagal karena banyak pihak di Bandung keberatan.  Tidak terkecuali Ray Patty, putra A.J. Patty yang tinggal di Bandung.

Sejumlah pihak di Ambon sempat menggagas usaha mengembalikan A. J. Patty ke tanah Maluku, tempat kelahirannya.  Akan tetapi dengan memperhatikan testimoni Leirissa, aktivis Jacky Manuputty menyatakan sebaiknya A. J. Patty tetap tidur di Bumi Bandung, tempat dia berjuang bersama orang-orang yang dicintai dan mencintainya.

“Biarlah A.J. Patty tetap di sana.  Kalau kita pindahkan ke Ambon, itu sama saja dengan membuat A. J. Patty tercerabut dari akar sejarah,” begitulah argumentasi Manuputty.

Upaya pengembalian A. J. Patty ke Ambon mencuat kembali tahun 2016, ketika di sisi makam bernomor 21 di TPU Pandu itu, disisip sebuah makam baru nan megah.  Pembangunan makam itu dilakukan dengan menggeser sedikit posisi makam A. J. Patty.  Kontras sekali sebab makam A. J. Patty yang sederhana bagai terjepit dan terdesak oleh makam yang mewah.

Kadis Sosial Provinsi Maluku Sartono Pining dan Gubernur Maluku Said Assagaff kemudian secara pro aktif mengusahakan pemulangan kerangka sang pahlawan ke Ambon, atas restu anak cucunya.  Dua putrinya dari Aceh Krully Patty dan Sintje Patty mengikuti seluruh proses pulang kampung tersebut.

Suasana haru dan bahagia menyelimuti warga Ambon di Taman Makam Kapahaha, Maret 2017.  Selain A. J. Patty sudah pulang kampung, Oma Krully Patty dan Oma Sintje Patty dalam balutan busana Muslim nan anggun bergabung dengan keluarga Kristen Nolloth, hadir dalam penghormatan kembali sang ayah yang kabaresi, A. J. Patty jurnalis kepala batu nomor satu.

Sastrawan dan pejuang kemerdekaan Filipina Jose Rizal menulis dalam Mi Ulimo Adios (Salam Perpisahan yang Terakhir), “To die is to rest”.  Mati hanyalah istirahat. Selamat tidur, selamat beristirahat, pahlawan. (rudi fofid/foto dok.keluarga patty)


Demikianlah Artikel Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty

Sekianlah artikel Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2018/04/dua-makam-di-bandung-sempat-berebut-j.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua Makam Di Bandung Sempat "Berebut" A. J. Patty"

Posting Komentar