Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu

Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu - Hallo sahabat KABAR KATANYA, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita, Artikel Daerah, Artikel Kabar, Artikel Kabar Katanya, Artikel Maluku, Artikel Ragam, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu
link : Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu

Baca juga


Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu

Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan antisipasi kasus gigitan hewan penular rabies harus dimulai dari hulu, yakni oleh dinas pertanian kehutanan dan peternakan (dishutanak). "Pencegahan rabies harus mulai dari hulu yakni dishutanak untuk mengendalikan hewan penular penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera, " katanya di Ambon, Rabu (11/7).
Ambon, Malukupost.com - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan antisipasi kasus gigitan hewan penular rabies harus dimulai dari hulu, yakni oleh dinas pertanian kehutanan dan peternakan (dishutanak).

"Pencegahan rabies harus mulai dari hulu yakni dishutanak untuk mengendalikan hewan penular penyakit rabies seperti anjing, kucing dan kera, " katanya di Ambon, Rabu (11/7).

Menurut dia, dishutanak harus rutin melakukan pemeriksaan serta vaksinasi hewan penular rabies agar dampaknya berkurang, mengingat biaya vaksinansi hewan lebih murah dari manusia. Setiap orang yang terkena gigitan hewan penular rabies harus mendapat vaksin sebanyak empat kali suntikan.

"Vaksin gratis disiapkan untuk masyarakat kurang mampu, mengingat harga vaksin yang tergolong mahal untuk satu orang mencapai Rp1,2 juta, sementara vaksin untuk hewan berkisar Rp50 ribu, sehingga yang diperlukan adalah tindakan preventif dengan melakukan vaksinasi hewan,"katanya

Wendy mengimbau agar warga yang digigit hewan penular hendaknya segera melaporkan untuk melakukan beberapa tahapan yang direkomendasikan, sebagai pencegahan terjangkit rabies.

Tahapan yang harus dilakukan warga yang terkena gigitan adalah membersihkan bekas gigitan dengan air sabun mengalir, selanjutnya memelihara binatang yang menggigit dalam waktu beberapa hari.

"Memelihara hewan dimaksudkan untuk mengetahui binatang tersebut terjangkit rabies atau tidak. Jika hewan dalam waktu tiga hari meninggal, maka warga yang terkena gigitan harus segera mendapat suntikan rabies," katanya.

Ia mengakui, saat ini stok vaksin anti rabies (VAR) bagi manusia tidak tersedia di dinas maupun apotek di Kota Ambon.

Setiap bulan, kata Wendy, pihaknya selalu menyiapkan stok vaksin untuk jangka waktu dua hingga tiga bulan, tetapi yang terjadi saat ini adalah stok VAR kosong.

"Kekosongan stok VAR manusia bukan hanya terjadi di Kota Ambon tetapi secara nasional, karena bahan baku vaksin sementara tidak tersedia,"ujarnya

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Peternakan Kota Ambon, Jhon Tupan menyatakan upaya vaksinasi hewan penular rabies rutin dilakukan setiap bulan.

"Untuk bulan Juli hingga Agustus ditunda, mengingat stok vaksin sementara kosong hingga September dilakukan serentak dengan peringatan HUT Kota Ambon," katanya. (MP-4)


Demikianlah Artikel Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu

Sekianlah artikel Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu dengan alamat link https://kabarkatanya.blogspot.com/2018/07/antisipasi-rabies-di-ambon-harus-mulai.html

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Antisipasi Rabies Di Ambon Harus Mulai Dari Hulu"

Posting Komentar